Menikmati
Syukur
Apresiasi
Sudah seharusnya, kita mensykuri
setiap nikmat yang kita terima. Karena dengan syukurlah, kita bisa menikmati
nikmat. Tanpa syukur, nikmat sebesar apapun tidak terasa nikmat. Dengan
demikian, syukur itu merupakan nikmat di atas nikmat. Untuk itu, marilah kita
nikmati syukur.
Mengapresiasi nikmatnya syukur,
Ibnul Qayyim mengatakan:
فَنِعْمَةُ الشُّكْرِ أَجَلُّ
مِنء نِعْمَةِ الْمَالِ وَالْجَاهِ وَالْوَلَدِ وَالزَّوْجَةِ وَنَحْوِهَا
“Nikmat syukur itu lebih besar
dibanding nikmat harta, kedudukan, anak, istri dan sejenisnya”. Dalam pepatah
hikmah juga dikatakan:
قِيمَةُ كُلِّ نِعْمَةٍ
شُكْرُهَا
“Nilai tiap-tiap nikmat adalah
syukurnya”. Maksudnya, berapa besar nilai nikmat yang kita terima? untuk
mengetahuinya, lihatlah seberapa besar syukur kita. Besarnya syukur membuat
nikmat yang kita terima menjadi bernilai tinggi. Sebaliknya, sedikitnya syukur
menjadikan nikmat kurang bernilai, atau bahkan tidak bernilai sama sekali,
karena tidak disyukuri.
Tidaklah mengherankan kalau
kemudian Abu Hazim mengatakan:
فَإِذَا وَفََّقَ اللهُ عَبْدَهُ لِلشُّكْرِ عَلَى
نِعَمِهِ الدُّنْيَوِيَّةِ بِالْحَمْدِ أَوْ غَيْرِهِ مِنْ أَنْوَاعِ الشُّكْرِ كَانَتْ
هَذِهِ النِّعْمَةُ خَيْرًاً مِنْ تِلْكَ النِّعَمِ وَأَحَبَّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
مِنْهَا
“Kalau Allah memberi taufiq
kepada hambaNya untuk mensyukuri nikmat-nikmat duniawi, baik dengan hamdalah
atau bentuk syukur lainnya, maka nikmat syukur ini lebih baik dan lebih
dicintai Allah dibanding nikmat-nikmat tersebut”. Itulah sentuhan syukur yang membuat
segalanya bernilai tinggi. Maka jadikanlah syukur sebagai selera hidup kita.
Lalu, bagaimana caranya kita
menikmati syukur?
1.
Kenali
Nikmat
Ini langkah pertama dan sekaligus
modal utama. Kenali nikmat-nikmat yang kita terima. Seorang anak di sekolah
dasar, ketika saya minta menyebutkan satu nikmat saja yang ia terima, jawabnya
sungguh luar biasa. Ia katakan “Alhamdulillah, saya masih hidup”. Subhanallah,
ia mengingatkan kepada kita bahwa hidup itu sendiri merupakan nikmat, dan cukup
menjadi alasan untuk mengucapkan alhamdulillah, bersyukur kepada Allah.
Untuk mengenal nikmat pemberian
Allah, dari yang besar hingga yang kecil, kita perlu meluangkan waktu untuk
merenung. Degan merenung atau tafakkur sesaat, kita bisa berfikir lebih jernih
hingga bisa mengenali nikmat-nikmat yang ada pada diri kita, walaupun tidak
akan mampu menjumlah berapa totalnya karena tak terhitung banyaknya. Allah swt
berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ
اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Jika kalian menghitung nikmat
Allah, kalian tidak mampu mengetahui jumlahnya. Sesungguhnya Allah maha
pengampun dan maha penyayang”(QS. Annahl/16: 18).
2.
Kenali
Pemberinya
Bumi tempat kita berpijak, dan
angkasa raya yang melingkupinya, tidaklah ada dengan sendirinya. Semuanya Allah
ciptakan untuk manusia. Janganlah kita mengecap nikmat, tapi lupa pemberinya. Allah
swt berfirman:
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ
سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ
نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa
sesungguhnya Allah telah menundukkan kepada kalian apa yang di langit dan di
bumi, dan menyempurnakan nikmatnya kepada kalian, baik yaang tampak maupun
tersembunyi” (Qs. Luqman/31:20).
Bahkan, orang-orang yang Allah
takdirkan menjadi saluran nikmat hingga sampai kepada kita, kita-pun harus
berterimakasih kepadanya. Ini yang disebut tahu budi. Siapa yang tidak
brterimakasih kepada sesama, ia bukanlah orang yang bersyukur kepada Allah.
3.
Akui
Pemberian
Setelah mengenal nikmat dan
mengenal pemberinya, selanjutnya jangan lupa kita mengakuinya. Kalau sekiranya
seluruh manusia dan jin bersatu padu untuk memberikan manfaat kepada kita,
tidaklah akan sampai kepada kita kecuali manfaat yang dikehendaki oleh Allah. Singkatnya,
semua nikmat itu datangnya dari Allah. Dalam alqur’an disebutkan:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ
فَمِنَ اللَّهِ
“Dan nikmat yang ada pada kalian
adalah semata-mata dari Allah”(Qs. Annahl/16:53)
Akui dari hati yang paling dalam,
bahwa semua nikmat ini adalah pemberian Allah. Hadza min fadhli rabbi, ini
semua anugerah Tuhanku. Janganlah termasuk orang yang inkar nikmat seperti yang
disebut dalam alquran “mereka mengenal nikmat Allah, lalu mengingkarinya” (Qs.
An-nahl/16:83). Jangan pula seperti Qorun yang menuhankan ilmu pengetahuannya.
Ia mengklaim bahwa semua harta kekayaannya adalah lantaran kehebatan ilmu dan
teknologi yang ia miliki. Ia menepuk dada dan mengatakan “Ini semua, aku
peroleh karena ilmu yang aku miliki” (Qs. Al-qasash/ 28: 78).
4. Senang
dengan Pemberian
Menginginkan pemberian yang lebih
besar itu sah. Apa artinya kita meningkatkan usaha, kalau bukan mengharap hasil
yang lebih besar? dan apa artinya kita berdoa siang malam, kalau bukan
mengharap bertambahnya nikmat?. Akan tetapi, ini tidak berarti kita boleh
mengecilkan pemberian yang ada, atau kurang senang dengan nikmat yang sudah
kita terima. Sikap kita adalah senang, ridha dan qana’ah dengan nikmat yang sudah kita terima, dan
berusaha untuk menmeroleh tambahan nikmat yang lebih besar. Begitulah cara
orang cerdas menggapai kebahagiaan.
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ لَمْ يَشْكُرْ
الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرْ الْكَثِيرَ وَمَنْ لَمْ يَشْكُرْ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرْ
اللَّهَ التَّحَدُّثُ بِنِعْمَةِ اللَّهِ شُكْرٌ وَتَرْكُهَا كُفْرٌ
وَالْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ
“Siapa yang tidak mensyukuri yang
sedikit, ia tdak mensyukuri yang banyak. Siapa yang tidak berterimakasih kepada
sesama manusia, ia tidak bersyukur kepada Allah. Membicarakan nikmat itu
syukur, dan enggan membicarakannnya adalah kufur. Berjamaah itu rahmat,
sedangkan cerai berai itu adzab” (Hr. Ahmad; Hasan).
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah.
Tetap jalani hidup ini
Lakukanlah yang terbaik.
Bait lagu ini sering kita dengar.
Mengajak kita selalu bersyukur dan optimis dan bahagia menjalani kehidupan.
5.
Ucapkan
Syukur
Nyatakan...! Ekspresikan...! dan
tampakkan bahwa Allah telah memberi kita banyak nikmat. Allah suka melihat
ekspresi hambaNya yang menunjukkan bahwa ia telah mendapat nikmat. Ketika kita
bertemu dan saling menanyakan keadaan, jawablah terlebih dahulu dengan
“Alhamdulillah”, lalu sebutkan nikmat, seperti “sehat walafiat” umpamanya.
Jangan menjadi orang, yang setiap kali kita berjumpa dengannya, ia selalu
mengeluh. Ini bukan type orang bahagia. Bukan type orang yang bersyukur.
Inilah contoh ekspresi syukur
dengan ucapan hamdalah. Rasulullah saw bersabda:
إنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ العَبْدِ أنْ يَأكُلَ الأَكْلَةَ
، فَيَحمَدَهُ عَلَيْهَا ، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ ، فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Seungguhnya Allah ridha terhadap
hamba, ia makan lalu memuji Allah atasnya, atau dia minum lalu memuji Allah
atasnya” (Hr. Muslim). Makanlah..., lalu ucapkan alhamdulillah.
Allah tentu ridha padamu. Minumlah..., lalu ucapkan alhamdulillah, niscaya
Allah bertambah ridha padamu. Adakah yang lebih besar dibanding ridha Allah?
Tidak. Wa ridhwanun minallahi akbar. Ridha dari Allah itu lebih besar.
6.
Gunakan
dalam Ketaatan
Nikmat-nikmat yang kita terima merupakan
tali kasih sayang Allah yang disambungkan kepada kita. Pantaskah kita membalasnya
dengan menyambungkan tali kedurhakaan kepadaNya? Lalu kita gunakan nikmat
pemberianNya dalam rangka berbuat maksiat kepadaNya? dan menerjang
larangan-laranganNya?
Kita tidak menggunakan nikmat
pemberian untuk berbuat maksiat kepadaNya. Itulah syukur. Kita gunakan nikmat
yang ada untuk semakin mendekatkan diri dan taat kepadaNya. Seorang ulama, Abu
Hazim, mengatakan:
كُلُّ نِعْمَةٍ لَا تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ فَهِيَ بَلِيّةٌ
“Setiap kenikmatan yang tidak
membuaat dekapt kepada Allah adalah musibah”.
Ya, kita jadikan semua nikmat
yang ada sebagai jembatan untuk mendaki ketinggian martabat di sisi Allah.
Sungguh, syukur itu menjadi pengikat nikmat yang ada, dan sekaligus penggaet
nikmat yang belum kita peroleh. Janji Allah “Jika kalian bersyukur, pasti aku
tambah nikmat kepada kalian” (Qs. Ibrahim /14: 7). Nikmati syukur.
Grand Falls Casino & Racetrack | Mapyro
BalasHapusGet 전주 출장샵 directions, reviews 구미 출장샵 and information for Grand Falls Casino & Racetrack in Grand Falls, SD. 공주 출장마사지 Rating: 4.5 용인 출장안마 · 20 전주 출장샵 reviews